Lagi-lagi sebuah postingan yang terlambat, *hummfff
Tapi demi seorang sahabat pena di seberang sana, yang gundah-gulana karena surat konvensional ntah nyasar di mana *moga aja keliling Eropa dulu....
Jadi, postingan kali ini spesial buat Une Eka WKWKWK @TanjungSari
Sebuah tulisan menyambut di pintu masuk, SIAPKAN FISIK DAN MENTAL ANDA *hehehe kalo tak salah ingatlah, saya yang merasa paling tidak siap dalam rombongan sudah mengangkat bokong beberapa centi untuk segera meloncat dari mobil lalu berlari kembali ke bandara,*lebay mode is on. Eiitsss, tapi tetap lanjut kok, kalo pulangkan ntar tak ada yang bisa diceritakan.
Kegiatan yang padat, peserta yang mencapai ±800, lokasi, dan pelatih semua telah disetting untuk menanamkan rasa disiplin.
Tapi demi seorang sahabat pena di seberang sana, yang gundah-gulana karena surat konvensional ntah nyasar di mana *moga aja keliling Eropa dulu....
Jadi, postingan kali ini spesial buat Une Eka WKWKWK @TanjungSari
Sebuah tulisan menyambut di pintu masuk, SIAPKAN FISIK DAN MENTAL ANDA *hehehe kalo tak salah ingatlah, saya yang merasa paling tidak siap dalam rombongan sudah mengangkat bokong beberapa centi untuk segera meloncat dari mobil lalu berlari kembali ke bandara,*lebay mode is on. Eiitsss, tapi tetap lanjut kok, kalo pulangkan ntar tak ada yang bisa diceritakan.
Getar-getir di hati tidak jadi alasan,
akhirnya dipaksakan juga untuk ikut.
Saya sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan pelatihan seperti ini, walaupun beberapa orang di kiri-kanan telah memberikan berbagai wejangan atau paling tidak gambaran. Pelatihan yang saya pikirkan paling tidak bertempat di pusat pelatihan yang kondisinya seperti hotel bintang tiga, atau berstandar penginapan kelas melati lah, hahaha *ngaarrrreeepppp banget.
Agenda selama 14 hari
telah menunggu. Layaknya pelatihan di tempat pendidikan militer, semua dikemas dalam kedisplinan.Saya sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan pelatihan seperti ini, walaupun beberapa orang di kiri-kanan telah memberikan berbagai wejangan atau paling tidak gambaran. Pelatihan yang saya pikirkan paling tidak bertempat di pusat pelatihan yang kondisinya seperti hotel bintang tiga, atau berstandar penginapan kelas melati lah, hahaha *ngaarrrreeepppp banget.
Tapi syukuri saja, toh masih bisa tidur juga
di barak. Pertama menginjakkan kaki saya langsung teringat adegan dari film
MerahPutih. Saya digelanyuti atmosfir nasionalisme yang tinggi, yes biasanya
akan ada tulisan yang saya produksi kalau sudah begini. Tapi, ternyata agenda
yang ada begitu padat. Itu luar biasaaaaaaaa!!!!!! Apalagi buat saya yang masih
miskin pengalaman, kalau dibandingkan dengan ospek sewaktu di kampus, gak ada
apa-apanya. Dibandingkan dengan pelatihan di provinsi juga, waaahhhh gak bisa
dibandingkan.
Kegiatan yang padat, peserta yang mencapai ±800, lokasi, dan pelatih semua telah disetting untuk menanamkan rasa disiplin.
Agendanya bisa diklasifikasikan menjadi 3 deh.
Pertama, agenda kelas besar yang bertempat di
aula. Untuk sesi yang biasanya malam ini, nuansanya memang lebih santai.
Apalagi pembicara tamunya dari orang-orang besar di negeri ini. Sebut saja yang
begitu difavoritkan ada Rano Karno –Wakil Gubernur Banten— dan Agus Murti
Yudoyono. Walaupun, banyak yang mencuri-curi kesempatan buat tidur.
Kedua, agenda materi di kelas. Nah, ini lebih
seperti merasa kembai lagi ke masa kuliah. Asyiknya kami satu pleton bisa lebih
rileks mengekspresikan diri bersama fasilitator. Fasilitator juga mampu
memvariasikan materi dengan stimulasi permainan. Makasih untuk Bapak Abu dan
Ibu Niken. Biasanya juga anak-anak pada curi-curi buat tidur, hahaha.
Ketiga, agenda di lapangan. Ini yang bikin
kaget setengah mati. Ada materi baris-berbaris, out bound, and aktivitas semi
militer lainnya. Langsung ditanggani oleh pelatih-pelatih di Rindam Jaya. Para
pelatih juga mengatur semua kegiatan yang lain, dari waktu bangun tidur sampai
akan tidur lagi. Ternyata mengompakkan 1 sadik itu butuh energi yang besar.
Apalagi kalo siswanya bandel-bandel. Semua harus dijawab dengan kata SIAP
PELATIH! Yang jadi favoritnya di sini saat bagi-bagi cemilan kotak, semua pada
semangat, MINTA EKSTRA PUDING PELATIH!
Ternyata saling menghargai itu begitu penting
dalam kehidupan ini. Apalagi seiring usia yang sudah beranjak makin
bertambah... *keliatan banget menghindar dari kata tua, hahaha
No comments:
Post a Comment