Sebuah Buku dan Jatuh Cinta

Sepertinya saya selalu saja berujar, kalau telah jatuh cinta pada sebuah buku. Terasa terlalu obral memberikan pujian itu, toh buku cuma sebuah benda mati. Sebuah ujaran yang rada lebay untuk mengekspesikan rasa suka terhadap sebuah buku. Ada beberapa kriteria bagi saya untuk menyukai sebuah buku, mengingat buku juga punya karakteristiknya masing-masing.


Umumnya, untuk memilih aman, gak mau ambil resiko salah beli buku, penulis bisa jadi jaminan sebuah buku. Masing-masing penulis juga punya ciri khas sendiri. Kalau lewat pemahaman saya, pada karya mereka pasti ada hal yang khusus ditonjolkan. 

Saya sendiri, sudah lumayan lama dibuat penasaran dengan alur sebuah cerita. Ya, belakangan ini, buku, film, atau drama tv sekalipun punya ending yang begitu gampang ditebak. Tak jarang  kalau sudah begitu, saya akan berhenti saja di tengah jalan. Sudah kehilangan semangat. Tapi tidak dengan buku yang satu ini. Saya gembira bercampur sedih ketika mendapatinya di bak obral sebuah toko buku. 

Begitu mulai membaca saya benar-benar tersedot dalam petualangan di dalamnya. Benar-benar alur yang tak terduga dan mengundang rasa penasaran. Penasaran juga, cara si penulis bisa punya kemampuan seperti itu. Selain ketajaman pikiran, tentunya latihan menulis yang intensif. Semoga ke depan, saya juga dapat mengembangkan kemampuan itu.

No comments:

Post a Comment

Resensi Fortunately The Milk Karya Neil Gaiman

Buku cerita anak yang saya baca ini merupakan terbitan Gramedia pada tahun 2014. Karya Neil Gaiman yang diterbitkan pertama kali pada tahun ...