Cara Membuat Resensi yang Benar secara Ilmiah

Resensi, pasti suatu kata yang tak asing lagi. Saya sendiri gemar membuat resensi. Gemar juga memberikan tugas membuat resensi. Terlebih lagi, gemar membaca resensi sebagai bahan pertimbangan. Adakalanya, saya juga tidak pede dengan tulisan saya, sehingga perlu merefres teori yang mendasarinya.

Buku yang saya rujuk adalah Komposisi karangan Gorys Keraf, sebuah buku pedoman dasar yang harus dimiliki mahasiswa dari displin ilmu bahasa Indonesia. Buku yang untungnya telah saya miliki sejak jaman menjadi mahasiswa J Sebuah investasi berharga bagi saya.


Resensi adalah sebuah bentuk tulisan yang berisi penilaian terhadap suatu suatu karya, tentu agar objektif harus turut memuat hal positif maupun negatif.  Suatu karya yang tidak dibatasi hanya pada sebuah buku, bisa jadi juga karya seni lainnya. Penulisan resensi bertujuan agar masyarakat umum mengetahui kelayakkan suatu karya. Bisa dibilang menjadi bahan pertimbangan oleh calon pembaca untuk menikmati lebih lanjut atau tidak.

Untuk membuat resensi yang benar tentunya diperlukan dasar yang benar juga sebagai pondasi yang kuat. Resensi harus diselaraskan agar maksud pengarang asli tersampaikan. Hal ini akan menambah aspek penilaian karya. Misalnya, pengarang yang bertujuan memberikan penghiburan bagi masyarakat luas—biasanya dapat ditemukan di bagian kata pengantar--, maka penulis dapat mengomentari hal tersebut, sudah berhasil atau gagal, disertai berbagai alasan logis. Serta harus diingat bahwa penulis resensi, bertindak didasari oleh kepentingan pembaca. Pembaca harus mendapat informasi yang tepat sesuai dengan latar belakangnya.

Selain dua hal di atas, secara spesifik resensi haru memuat hal-hal beikut. Pertama, latar belakang karya, biasanya berupa ringkasan cerita dan identitas buku. Identitas buku bisa berupa pengenalan terhadap pengarang asli maupun keadaan fisik buku (jumlah halaman, cara penyajian, keterangan penerbitan, dll). Kedua, jelaskan juga jenis dari karya tersebut. Pilihan yang populer biasanya romantisme, petualangan, atau bahkan horor. Ketiga, keunggulan buku. Keunggulan buku dapat dilihat dari cara pengarang asli memaparkan bagian-bagian. Apa ada kelogisan di dalam alur cerita? Nah, selanjutnya alur juga harus dipaparkan secara baik dengan gaya bahasa yang tepat. Untuk itu penting juga, untuk menilai unsur bahasa yang digunakan. Hal lain yang dapat dinilai selanjutnya adalah tampilan dari hasil cetakannya. Apakah terdapat banyak kesalahan? Keempat sekaligus yang terakhir adalah berikanlah kesimpulan dari keseluruhan penilaian terhadap karya tersebut. Berani untuk menyatakan apakah suatu buku itu layak atau tidak untuk diapresiasi lebih lanjut.

Semoga tulisan ini menjadi manfaat bagi kita semua. Bagi saya pribadi menulis membantu pengetahuan terikat lebih dalam.^^  

No comments:

Post a Comment

Resensi Fortunately The Milk Karya Neil Gaiman

Buku cerita anak yang saya baca ini merupakan terbitan Gramedia pada tahun 2014. Karya Neil Gaiman yang diterbitkan pertama kali pada tahun ...