Buku bisa menjadi bagian dari
diri yang tak terpisahkan. Makanya, pada hari itu jari-jari saya liar
menelusuri serangkaian deret buku yang tersusun di rak perpustakaan kami.
Sebuah judul menarik perhatian saya, apalagi tentang tema yang saya selalu
cari-cari. Kreatif Menulis Cerita Anak
dengan sampul beberapa tokoh hewan, khas yang dimiliki tokoh-tokoh pada fabel.
Buku ini merupakan kumpulan makalah atau esai yang dibuat oleh Badan Perbukuan Nasional
dan diterbitkan kembali oleh penerbit Nuansa. Terdapat tujuh orang praktisi dan
pakar yang menyumbang tulisan pada buku ini.
Banyak yang membuat saya tertarik
pada isi buku ini. Banyak ilmu baru yang saya dapatkan, menginspirasi sehingga
saya membuat tersendiri tentang itu, berharap suatu saat bisa berguna entah
sebagai dasar penelitian atau tulisan saya lainnya. Kali ini saya mendapat
inspirasi dari esai Ibu Titi WS, seorang praktisi penulis cerita anak.
Tujuan seseorang untuk menulis,
secara langsung tentunya akan memengaruhi isi dari tulisan. Contohnya seseorang
yang tujuannya berlatih menulis dengan cara eksplorasi cerita pribadi, suatu
yang begitu populer dikalangan remaja sekarang, isi tulisan akan mencerminkan
langsung pada tujuan tersebut. Tulisan juga tidak akan memuat hal-hal terkait
fakta/ilmiah, di luar tujuan yang dipilih. Tulisan itu akan cendrung bersifat
subjektif karena digali dari sudut pribadi yang kental dari penulis. Apalagi
jika didukung untuk meningkatkan popularitas diri akan ada nilai ke”AKU”an yang
kental. Selain itu juga, tujuan dapat memengaruhi
secara tidak langsung kualitas suatu tulisan. Tujuan yang tidak mempertimbangkan
kepentingan para pembaca akan membuat tulisan tersebut turun dari kualitas
bobotnya. Kualitas kebermanfaat yang harusnya menjadi tujuan utama semua
tulisan yang diproduksi.
Banyak hal yang bisa menjadi
pertimbangan seseorang untuk menulis; menghilangkan rasa bosan, mencari
popularitas, atau berbagi sesuatu. Pada makalah yang ditulis oleh Ibu Titi WS,
diarahkan kode etik yang harus ada dalam suatu tulisan. Tiga hal tersebut
adalah informasi, edukasi, dan hiburan. Tentunya suatu tulisan yang bertanggung
jawab terhadap pembaca harus memuat ketiga hal tersebut secara tersurat maupun
tersirat. Dalam kata lain tulisan akan menemukan kualitasnya dengan penulis
yang memberikan suatu informasi berguna bagi pembaca, juga memuat hal-hal yang
dapat mendidik dan menghibur.
Beliau menjelaskan dengan contoh,
sebuah karya yang telah membuat 3 hal di atas. Seorang penulis yang mampu
menginspirasi dunia. Harrier Beecher Stowe seorang penulis dari America Serikat
dengan novelnya Uncle Tom’s Cabin. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1852. Sebuah karya fiksi yang mampu menyadarkan
dunia tentang kejamnya dunia perbudakan warga kulit hitam, yang jauh dari
nilai-nilai kemanusian. Sebuah novel inspiratif yang mampu memberikan kesadaran
pada warga dunia, tentang nilai kesetaraan pada tiap ras manusia. Contoh nyata
seorang penulis yang mampu melakukan kewajiban dengan memberikan hak pada
pembaca.
Semoga saya juga bisa menjadi
penulis yang tidak hanya mengejar materi dan mengesampingkan nurani. Penulis
yang baik akan mampu menjadi penawar.
No comments:
Post a Comment