Resensi Tasawuf Modern Hamka

Dari mana saya harus mulai? Mungkin perkenalan saya dengan Hamka, ciyeeee…. seolah-olah kenal secara pribadi. Berawal dari pemikiran, saya harus punya idola yang baik. Maka, Hamka adalah pilihan yang tepat, beliau komplit sebagai sosok penulis fiksi juga ulama-nasionalis handal.

Mulailah perburuan karya-karya Hamka. Hingga tahun lalu saya berhasil membeli Tasawuf Modern yang merupakan kumpulan tulisan beliau di Majalah Pedoman Masyarakat (Medan, 1936-1943) yang diterbitkan ulang. Sebuah buku yang membuat saya teseret dengan arus. Jadi lupa mesti posting 1 hari satu (alasan banget ini). Di sisi lain, jadi greget juga buat cerita secara rinci tiap bab di buku ini.

Bisa jadi cerita yang detail bakal melanggar hak cipta nantinya, jadi saya akan bahas sekilas bab pertama.

Sumber foto: dikumentasi pribadi

Intinya begitu sederhana tapi melesat menuju sasaran. Sebuah buku yang banyak dijadikan referensi di masanya. Referensi untuk menemukan “bahagia”. Sebuah buku yang dijadikan pegangan oleh penulisnya sendiri ketika mendapat cobaan harus mendekam di penjara. Sebuah buku yang tetap relevan untuk pembaca masa kini.


Saya baru ngeh dengan tulisan di sampul. Awalnya hanya membayangkan bahwa buku ini tentang tasawuf yang akan dibahas dengan gaya konvensional. Hanya akan disertai dalil dari kutipan Al Qiran dan As Sunnah. Ternyata buku ini, memberikan ekspektasi berbeda. Sebagai pengantar dibahas beberapa definisi tasawuf secara lengkap, tidak hanya dari versi agama tapi juga beberapa pendapat filsuf besar dunia. Tergambar kecendekiawanan si penulis :D

Pendapat yang menjadi favorit saya tentunya, pendapat Nabi Muhammad SAW. Hadist tersebut bercerita tentang kemuliaan manusia dibandingkan yang lainnya. Didasari ketinggian akal yang harus lengkap mencakup tiga hal. Ketiga hal itu yaitu baik ma’rifatnya dengan Allah, baik taatnya bagi Allah, dan baik pula sabarnya atas ketentuan Allah.

Tentunya, masih banyak hal penting menuju kebahagian yang harus dibaca dan dipahami di dalam buku ini. Sebuah panduan untuk menemukan kebahagian, jangan sampe salah alamat bahagianya.

Selamat membaca.

No comments:

Post a Comment

Resensi Fortunately The Milk Karya Neil Gaiman

Buku cerita anak yang saya baca ini merupakan terbitan Gramedia pada tahun 2014. Karya Neil Gaiman yang diterbitkan pertama kali pada tahun ...