Resensi Roman Merantau Ke Deli karya Buya Hamka

Sudah lama saya mencari-cari roman Merantau Ke Deli karya Buya Hamka. Lalu, merasa puas ketika beberapa minggu yang lalu, saya berhasil mendapatkannya di sebuah toko buku kecil di kota sendiri. Terlebih pada bagian kata pengantar terdapat pengakuan sang buya kalau beliau saat puas mengarang buku tersebut di bandingkan karya fiksi yang lain. Maka mulailah saya membaca dengan semangat buku setebal 194 halaman tersebut.


Saya sedih luar biasa,mengapa harus senantiasa bernasib malang tokoh-tokoh ciptaan Buya Hamka. Saya masih ingat ketika Zainudin tak dapat bersatu dengan kekasih hati di dalam Tengelamnya Kapal Van der Wijk, juga Hamid dan Zainab di dalam Di Bawah Lindungan Kabah yang turut juga tak bersatu. :’(  Terlebih lagi dalam Merantau Ke Deli, tokoh utama wanita bernama Poniem, seorang rantau ke tanah Sumatera, yang terus saja mengalami kesengsaraan hidup.

Alasan Memilih Kuliah Bahasa Indonesia

Sering ditanyain, “Kapan nikah?” merasa bete, saya mah biasa aja tuh J bahkan saya sering ditanyaain, “Mbak, sedang hamil?” padahal ada yang lebih cubby dari saya. Awalnya pengen teriak aja, ini suaminya lagi dicari. Seiring berjalannya waktu, lama-lama  itujuga jadi biasa. Tapi bertahun-tahun masih juga ditanya. “Kok milih jurusan bahasa Indonesia?,” ini yang bikin tekanan darah langsung naik dan zluuuppp saya berubah jadi HULK.

Cara Membuat Resensi yang Benar secara Ilmiah

Resensi, pasti suatu kata yang tak asing lagi. Saya sendiri gemar membuat resensi. Gemar juga memberikan tugas membuat resensi. Terlebih lagi, gemar membaca resensi sebagai bahan pertimbangan. Adakalanya, saya juga tidak pede dengan tulisan saya, sehingga perlu merefres teori yang mendasarinya.

Buku yang saya rujuk adalah Komposisi karangan Gorys Keraf, sebuah buku pedoman dasar yang harus dimiliki mahasiswa dari displin ilmu bahasa Indonesia. Buku yang untungnya telah saya miliki sejak jaman menjadi mahasiswa J Sebuah investasi berharga bagi saya.

TIPS Meningkatkan Kemampuan Menulis dengan Membaca

Miris dan kzzzllll.... ada sedikitlah rasa itu ketika saya memberikan pratest di hari pertama saya mengajar, terkait kemampuan para mahasiswa menulis. Rasanya sebagian besar dari mereka punya kemampuan yang sama dengan siswa SMP. SIAPA YANG SALAH? Mencari kambing hitam tentukan akan menjadi lebih mudah, tapi tentunya tidak menciptakan solusi.

Belajar bahasa khususnya Bahasa Indonesia adalah belajar mengenai cara belajar yang efektif. Kita tidaklah dituntut hanya menghapal teori-teori seputar bahasa tapi juga dapat mahir dalam melakukan keterampilan bahasa. Ada 4 keterampilan yang harus dikuasai; menyimak, berbicara, membaca, dan  menulis. Semua saling terkait dan mendukung satu sama lain.

Nah, sebenarnya banyak cara yang dapat kita gunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis. Saya pernah membagikan sebelumnya, tapi ada juga yang masih mengeluh karena sulit. Menurut saya, sebagus apapun tips yang diberikan tapi kalau hanya dipelototi tidak dilakukan, sama aja boong.

Kendala saat menulis yang paling umum adalah kesulitan untuk mendeskrepsikan ide dan keterbatasan pembendaharaan kata. Solusinya, membacalah dengan RUTIN. Pemilihan bahan bacaan juga jangan dibatasi. Pilihlah jenis yang beragam tapi tetap digemari. Jadi jangan pilah-pilah, hajar saja fiksi maupun nonfiksi. Dari bahan bacaan tersebut akan ada gambaran cara si penulis menampilkan ide. Hal ini juga akan terekam di alam bawah sadar kita, untuk selanjutnya akan mempengaruhi gaya personal dalam penulisan.

Dari membaca kita juga akan memperkaya diksi yang digunakan.  Jika dirasa masih sangat kurang, seseorang yang punya tujuan sebagai penulis profesional haruslah memiliki beberapa buku peganggan di antaranya KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), tesaurus Bahasa Indonesia, dan ensiklopedia. Dari KBBI kita bisa melihat pengertian dari kata yang akan digunakan. Sehingga suatu kata akan lebih tepat dipakai. Sedangkan dalam Tesaurus akan kita temukan aneka kata yang bersinonim, hal ini dapat membantu penggunaan variasi kata. Sementara ensiklopedia juga akan lebih menjelaskan arti suatu kata dalam bidang khusus.

Nah, saya sendiri memiliki KBBI, tapi terkadang lebih praktis mengakses secara online http://kbbi.web.id/. Selamat mencoba tips dari saya ya^^  

Perbedaan Gaya Penulisan Buku dari Pengarang Akademisi & Praktis

Ada moment dalam diri saya yang merasa bahwa terkadang jalan yang saya pilih terlalu banyak teori. Itu terjadi saat beberapa minggu yang lalu, saya kembali merapikan berkas-berkas. Kenyataannya yang paling menyita tempat adalah berkas materi semasa perkuliahan. Sambil berkemas, saya sempat melihat kembali teori-teori itu. Saya bahkan tak mengenali diri sendiri saat mampu mempelajari teori yang terlalu luas itu. Ciieeee....dikit sombong. Akhirnya setelah disortir, cuma tinggal beberapa bahan yang tetap dipertahankan.

Resensi Novel Pacar Merah Tan Malaka

Saya selalu suka sejarah. Kini saya banggakan koleksi tak seberapa ini J  , Pacar Merah Indonesia 1 & 2. Kisah fiktif tentang Tan Malaka di masa-masa penjajahan. Novel yang keren luar biasa, karena kita diingatkan punya pahlawan yang tak kalah dengan karakter rekaan 007. Dengan latar waktu 1930 s.d. 1932, kisah seperti ini wajib dibaca sebagai pemupuk nasionalisme di hati anak bangsa.



Diterbitkan pertama kali di tahun 1938, novel ini berkisah tentang petualangan Tan Malaka dengan seluruh intriknya bersetting di Indonesia mapun negara-negara lain. Disajikan betapa pentingnya peran Tan Malaka di Indonesia maupun politik dunia. Betapa cerdik dan gesit ia bermanuver dalam pelarian. Bahkan saat terkepung oleh pasukan pun, ia tetap bisa melarikan diri.

Siapa sebenarnya Multatuli Pengarang Max Havelar

Saya lupa moment pertama saat mendengar nama Multaluli. Yang pasti itu saat pelajaran sejarah, saat bagian politik etis, politik balas budi dari Penjajah Belanda. Merasa keren dan kagum dengan sosok yang satu ini. Bagaimana tidak, beliau adalah warga Belanda, bekerja untuk pemerintah Belanda di Indonesia, tapi tetap peduli dengan nasib para pribumi.



Unik, sementara yang lain dari kalangan mereka rela menutup mata dan telinga melihat nasib Bangsa Indonesia yang tertindas. Rela mematikan hati nurani dan kemanusian demi terus meraup keuntungan dari bangsa yang dijadikan sapi perahan ini. Acuh tak acuh berada di puncak piramid rantai makanan memangsa manusia lainnya.

Sastra Anak Cerita Berima Jane dan Hujan

Membaca buku cerita anak sangat menarik bagi saya. Akan banyak imajinasi di setiap cerita anak. Belum lama ini saya temukan sebuah cerita anak bergambar, padahal saya hampir tidak pernah punya buku dengan tipe seperti ini. Ya, tentunya karena buku ini ditujukan untuk anak-anak di kelas bawah, untuk mereka yang baru bisa belajar membaca.

Resensi Fortunately The Milk Karya Neil Gaiman

Buku cerita anak yang saya baca ini merupakan terbitan Gramedia pada tahun 2014. Karya Neil Gaiman yang diterbitkan pertama kali pada tahun ...