PSP3 Kemenpora; Another Days To Tell

Ada sebuah perpaduan antara jenuh dan lelah ketika diminta untuk mendeskripsikan program yang saya ikuti ini. Jadi, akan jadi solusi luar biasa kalau ada satu link yang langsung bisa dirujuk. Upaya untuk menjelaskan itu juga susah-susah gampang. Antara buku pedoman dan keadaan lapangan biasanya jauh berbeda. 
Tapi, saya mulai saja untuk mundur pada kejadian beberapa hari yang lalu. CLINGGGGG!!!! Hehehe… ^^v
Sumber: http://www.reusableart.com/v/buildings/cottages/

Matahari sudah mulai naik, ketika tiap harinya saya Alhamdulillah selalu bisa mensyukuri keadaan. Udara yang alami, warga yang baik, walaupun pemondokan saya begitu sederhana. Semua terbuat dari bambu, ada semilir angin yang menyusup dari lantai bambu yang ditutupi tikar, ada secercah sinar matahari yang juga turut menyapa dari sela-sela anyaman dinding bambu. Hari itu, saya baru pulang setelah beberapa hari beraktivitas di luar. Selain untuk beristirahat, saya ingin memanfaatkan untuk beres-beres saja. Maka inilah saya, duduk di antara tumpukan pakaian dengan tangan mengepal setrika.

Flashfiction: YTH. BELIAU

 Suatu hal yang terjadi, seaneh apapun itu, seganjil apapun itu, terjadi tanpa suatu kesengajaan. Ada campur tangan Sang Maha Pencipta. Termasuk bermalamnya seorang pejabat struktural pusat di kediaman kami yang sederhana. Begitu ganjil sebenarnya. Kendaraan dinas rombongan katanya mengalami masalah. Alternatif penginapan juga sebenarnya begitu banyak. Aku masih begitu binggung. Beliau juga tidak terlalu mengenal saya. Saya juga tidak pernah merasa memberikan bantuan atau bekerja untuk beliau. Kami hanya bertemu sekali dalam rapat resmi. Saya memang pernah melakukan presentasi di depan beliau, itupun hanya beberapa menit berselang, sebelum Beliau menjabat di posisinya sekarang.
sumber gambar: http://www.reusableart.com

Namun, yang tidak ku suka adalah keikutsertaan 2 orang yang terkenal punya catatan tak baik dalam mengemban amanah. Seorang itu adalah anggota DPR RI yang kembali mencalonkan diri. Terkenal karena perilakunya yang rakus dan gemar berfoya-foya. Seorang lagi adalah kepala daerah yang sempat bersitengang dengan saya ketika masa tugasku di daerahnya. Punya sejarah hidup yang kelam, datang dari kalangan mafia kelas bawah, entah keberuntungan apa yang menyertainya sehingga bisa turut bermain di kalangan atas. Namun, perilakunya tetap setengik cucunguk.

Blogger is Me, Blog itu...

Akhirnya ngeblog lagi... Rasanya sudah cukup lama banget tidak kembali menulis di blog ini. Setelah tahun kemaren saya cukup rutin menulis, rajin untuk ukuran saya. Tulisan-tulisan yang diposting sebulan 1 kali ternyata tidak cukup rajin di mata para senior blogger. Okelah kalau begitu dengan semangat yang baru ini, kira-kira seberapa konsisten saya dapat rutin menulis. Kita lihat waktu yang menjawab.

Blog bagi saya memang bukan sesuatu yang baru.Saya harus berterima kasih kepada beberapa yang menginspirasi. Semua bermulai di tahun 2007, dari keikutsertaan dalam komunitas penulis yang awalnya berbasis di kampus. Ada seorang kakak, saya sembunyikan saja namanya karena belum dapat izin, semangat akan mengarap skripsi dengan basis kemampuan menulis anak dari blog. Saya mulai tertarik dengan konsep blog, asik kita bisa menulis semua hal tanpa editor yang galak. Lalu dari komunitas yang sama, saya kenal lagi seorang kakak yang terlibat kepanitian seminar nasional tentang blog (lagi2 nama disembunyikan karen belum dapat izin). Dari hobi lama mengoleksi sertifikat, akhirnya saya datang.

Resensi Fortunately The Milk Karya Neil Gaiman

Buku cerita anak yang saya baca ini merupakan terbitan Gramedia pada tahun 2014. Karya Neil Gaiman yang diterbitkan pertama kali pada tahun ...